- Biografi Baden Powell
Pendiri
Gerakan kepanduan, yaitu Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell,
adalah seorang tentara Inggis yang merupakan lulusan Charterhous Scool.
Bergabung dengan pasukan Hussars ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888
sampai 1898, BP sukses bertugas di India, Afghanistan, Zulu dan Ashanti.
Sebelum dan masa perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari pasukan
kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari pasukan berkuda, Afrika
Selatan, dan letnan kolonel dari pengawal naga ke-5 (5th Dragon
Guards, 1897-1899). Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan
kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor
jendral.
Baden-powell
kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugrahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian menjadi pensiunan dari dinas
militer pada tahun berikutnya. Bp membentuk The Boys Scouts
di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan The Girl
Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri.
Berikut data-data penting dari
Baden-powell / BP (para pandu biasa memanggilnya) :
BP
dilahirkan di kota London, Inggris, pada tanggal 22 februari 1857.
Nama
lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Lord Baden-Powell Of Gilwell.
- Tetapi para pandu biasa memanggilnya dengan sebutkan BP.
Nama kecil dari Baden-powell adalah
Ste, Stephe atau Stepheson (paling sering dipanggil dengan nama Steevie). Dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah mendapat gelar
kesatria dari raja Inggris.
Ayah dari
Baden-powell adalah Proff. Domine Baden-pawell seorang guru besar Geometri di
Universitas Oxford, Inggris. Beliau menikah dengan Miss Henrietta Grace Smyth,
seorang putri dari Admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.
Baden-powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Baden-powell
mempunyai Sembilan orang saudara, yaitu : Warrington, George, Agustus, Frank,
Penrose, Agnes, Henrietta, dan Baden Fletcher.
BP bertambah
akrab dengan saudara-sudaranya sejak sepeninggalan ayahnya, yang meninggal pada
tanggal 11 Juni 1860. Pada usia tiga tahun BP telah menjadi anak yatim.
Sehingga sejak usia sangat muda, BP dituntut untuk hidup mandiri.
BP telah
berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya dukungan oleh kekerasan hatinya serta
keteguhan ibundanya tercinta Ny. Henriette Grace.
Ny.
Henrietta Grace memasukan BP ke Charterhouse Scool di tahun 18\70.
Selain pandai belajar sehingga BP
meraih besiswa, BP juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti :
- Marching Band
- Klub menembak (Rifle Chorps)
- Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren.
- Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi sering mengisi karya tulisnya
- Kipper keseblasan Charterhouse.
Di Charterhouse School inilah BP
mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”.
Di usia 19
tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian memutusan untuk
bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel Henry Smyth,
komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.
Setelah lulus dari akedemi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan
pangkat pembantu letnan. Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi
perkembangan berdirinya gerakan kepanduan\ di Inggris. BP dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan
banyak kawannya. Salah seoarang sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren.
Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalamanan baik dalam kedinasan,
pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan).
Selama bertugas di Afrika, Baden-powell banyak melakukan petualangan
sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. karena keberaniannya,
Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti : Zulu,
Ashanti dan Metebele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah
tidur”.
Pada tahun 1908, Baden-Powell
menulis buku
Scouting For Boys, sebuah mahakarya[1] yang sangat
spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan kepanduan
semangkin besar. Buku ini menyebar diseluruh daratan
Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatanya didinas
ketentaraan dengan pangkat terkhir adalah Letnan
Jendral. Mulailah Badden-Powell berkonsentrsi penuh untuk mengembangkan kepanduan kesuruh dunia.
Pada tahun
1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia
untuk menemui para pandu diberbagai Negara.
Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (lady Baden-Powell) pada
tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather
dan Betty.
Pada tahun
1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara
jamboree dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan Jambore tersebut (6
Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau bapak
pandu sedunia. Baden-Powell juga dianugrahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell,
dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah
keliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang-Jakarta) pada tanggal 3
Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia[2], BP beserta Lady Baden-Powell
menghabiskan masa-masa akhirnya di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian
Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.
Baden-Powell menghabiskan masa
tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan
diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya
ketempat peristirahatan terahir.
Tempat / Tanggal
Lahir : London ( Inggris
) / 22 Februari 1857.
Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success
Wafat : Nyeri, Kenya 8 Januari 1941.
Nama Ayah : Prof.Domine Baden Powell.
Nama Ibu : Miss Henrietta Grace Smyth.
Nama Saudara : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.
Nama Istri : Olave St.Clair Soames ( Lady Baden Powell ).
Nama Anak : Peter, Heather dan Betty.
Buku – Buku Karya BP : Scouting For Boys, Aids To Scouting, Rovering to Success
- Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
- Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
- Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
B. Karier Ketentaraan
Pada tahun 1876,
Baden-Powell bergabung dengan Hussars ke-13 di India. Pada tahun 1895 dia
bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin Pasukan Dragoon ke-5.[11] Baden-Powell saling berlatih dan
mengasah kemahiran kepanduannya dengan raja Zulu Dinizulu pada awal 1880an di provinsi Natal, Afrika Selatan di mana resimennya
ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.[12]
Pada tahun 1896,
Baden-Powell ditugaskan ke daerah Matabele di Rhodesia Selatan (sekarang
dikenal dengan nama Zimbabwe) sebagai Kepala Staf di bawah Jenderal Frederick
Carrington selama Perang Matabele Kedua, dan disanalah pertama
kalinya ia bertemu dengan orang yang nanti menjadi sahabat karibnya, Frederick Russell Burnham, tentara
kelahiran
Amerika Serikat yang menjabat sebagai kepala pasukan
pengintai Inggris. Keberadaannya di sana akan menjadi pengalaman yang sangat
penting, bukan hanya karena Baden-Powell berkesempatan memimpin misi sulit di
wilayah musuh, tetapi saat-saat itulah Ia banyak mendapat inspirasi untuk
membuat sistem pendidikan kepanduan. Ia bergabung dengan tim pengintai
(mata-mata) di Lembah Matobo. Burnham mulai mengajari woodcraft kepada
Baden-Powell, keahlian yang juga memberikan inspirasi untuk menyusun program/
kurikulum dan kode kehormatan kepanduan. Woodcraft adalah keahlian yang banyak
dikenal dan dikuasai di Amerika, tetapi tidak dikenal di Inggris. Keahlian
itulah cikal bakal dari apa yang kiri sering disebut Ketrampilan Kepramukaan.
Keduanya menyadari bahwa kondisi alam dan peperangan
di Afrika jauh berbeda dengan di Inggris. Maka mereka merencanakan program
pelatihan bagi pasukan tentara Inggris agar mampu beradaptasi. Program
pelatihan itu diberikan pada anak-anak muda, isinya penuh dengan materi-materi
tentang eksplorasi, trekking, kemping dan meningkatkan kepercayaan diri.
Saat itu juga merupakan kali pertama bagi Baden Powell
mengenakan topi khasnya (Burnham mirip topi koboi) sebagai pengena
Di Charterhouse School inilah BP
mendapat julukan lainya, yaitu “Bathing-Towel”.
Di usia 19
tahun BP menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian memutusan untuk
bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya kolonel Henry Smyth,
komandan dari Royal Military Academy di Woolwich.Setelah lulus dari akedemi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan
pangkat pembantu letnan.
Pengalaman BP di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempangaruhi
perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. BP dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan
banyak kawannya. Salah seoarang sahabat terdekat adalah Kenneth Mc Laren.
Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalamanan baik dalam kedinasan,
pementasan drama, maupun berburu hewan liar (babi hutan).
C.
Pulang ke Inggris
Setelah
kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to
Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru
dan organisasi pemuda. Kembali dari
pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith,
Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar
sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat
satu perkemahan di Brownsea
Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang
berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys"
kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6
jilid.
Kanak-kanak
remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri
tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat
internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu
pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London
pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang
pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah
pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.Walaupun
dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk
berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan
pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang
mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan
Pramuka.
Pada Januari
1912
Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas
kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New
York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia
23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan
pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena
ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu.
Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara
rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan
bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita
(pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. ‹‹‹›››
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. ‹‹‹›››
D.
Perang Dunia I dan kejadian-kejadian
selanjutnya
Ketika pecah
Perang Dunia I pada tahun 1914,
Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab
diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord
Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum
dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha
baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam
kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell
dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan
bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah
tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order
of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28
gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak
singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden
Please call
it Baden.
Further, for
Powell
Rhyme it
with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia
berkembang. Pada tahun 1922 terdapat
lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka
melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak
laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak
laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
- Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
- Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
- Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan
dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia
menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari
gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini
berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur
baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya
dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah
ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara
yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri,
dekat Gunung Kenya, pada 8
Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord
Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun
1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan
hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22
Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan
Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan
Ketua Pandu Puteri Dunia.
E. Kehidupan Pribadi
Pada bulan Januari 1912, Baden-Powell melakukan
perjalanan menuju New York dalam Perjalanan Dunia Kepanduan, dengan menggunakan
kapal laut Arcadian, pada saat ia bertemu dengan Olave St Clair Soames.[13][14] Dia berumur
23 tahun, sementara Baden-Powell berumur 55 tahun; mereka memiliki tanggal
lahir yang sama, 22 Februari. Mereka menjadi tunangan di bulan September pada
tahun yang sama, causing a media sensation due to Baden-Powell's fame. Untuk
menghindari gangguan media massa, mereka menikah secara rahasia pada tanggal 31
Oktober 1912, di Gereja St Petrus, Parkstone.[15] Kepanduan
Inggris masing-masing menyumbangkan satu penny untuk membelikan hadiah
pernikahan untuk Baden Powell, sebuah mobil (note that this is not the
Rolls-Royce they were presented with in 1929). Terdapat monumen pernikahan
mereka dalam Gereja St Maria, Pulau
Brownsea.
Baden-Powell dan Olave tinggal di Pax Hill dekat Bentley, Hampshire
dari 1919 sampai 1939.[16] Rumah
Bentley diberikan kepada ayahnya.[17] Tidak lama
setelah menikah, Baden-Powell mulai menderita sakit kepala berkepanjangan, yang
dianggap oleh dokternya berasal dari gejala psikosomatik dan diobati
dengan analisis mimpi.[7] Sakit
kepala itu hilang setelah ia pindah ke tempat tidur sementara di balkonnya.
Baden-Powell
dengan istrinya dan ketiga anaknya, 1917
Baden-Powell
memiliki tiga anak, satu laki-laki (Peter) dan dua perempuan. Pada tahun 1941
Peter meneruskan gelar Baden-Powell barony.[18]
- Arthur Robert Peter (Peter), menyandang gelar Baron Baden-Powell ke-2 (1913–1962). Ia menikah dengan Carine Crause-Boardman pada tahun 1936, dan memiliki tiga anak: Robert Crause, later 3rd Baron Baden-Powell; David Michael (Michael), current heir to the titles, and Wendy.
- Heather Grace (1915–1986), ia menikah dengan John King dan memiliki dua anak: Michael, wafat ketika insiden tenggelamnya SS Heraklion, dan Timothy;
- Betty (1917–2004), ia menikah dengan Gervas Charles Robert Clay pada tahun 1936 dan mempunyai seorang anak perempuan: Gillian, dan tiga anak laki-laki: Robin, Nigel and Crispin.
Pada suatu ketika, saudara perempuan Olave bernama
Auriol Davidson alias Soames meninggal pada tahun 1919, Olave dan Robert
mengambil tiga keponakan, Christian (1912–1975), Clare (1913–1980), dan Yvonne,
(1918–1995?), dalam keluarga mereka dan menganggap mereka sebagai anak mereka
sendiri.[19]
Pada tahun 1939, Baden-Powell dan Olave pindah ke
Nyeri, Kenya, dekat Gunung Kenya, di mana ia sebelumnya telah
beristirahat. Sebuah rumah sebesar ruangan kecil, yang dinamakan Paxtu,
berlokasi di kawasan Hotel Outspan, milik Eric Sherbrooke
Walker, sekretaris pribadi pertama Baden-Powell dan salah
satu inspektur kepanduan pertama.[7] Walker juga memiliki Treetops Hotel, kira-kira
sejauh 17 km dari pegunungan Aberdare, sering
dikunjungi oleh Baden-Powell and masyarakat Happy Valley set. Pondok
Paxtu disatukan ke dalam bangunan Hotel Outspan dan berfungsi sebagai museum
kepanduan kecil.
Baden-Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 dan
dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri. [20] Batu nisannya diberi tanda sebuah
lingkaran dengan titik ditengah "ʘ", yang merupakan tanda jejak yang
berarti "Kembali pulang" (Going home), atau "saya telah kembali
pulang" (I have gone home):[21] Ketika Olave istrinya wafat, abunya
dikirim ke Kenya dan dimakamkan disamping suaminya. Kenya mendirikan sebuah
monumen nasional Makam Baden-Powell.[22]
F. Kepercayaan
pribadi
Poster propaganda Perang Dunia I yang dibuat oleh
Baden-Powell
Tim Jeal, yang
menulis sebuah biografi berjudul Baden-Powell,
berpendapat bahwa Baden-Powell's distrust of communism led this implicit
support, through naïveté, of fascism. Pada tahun 1939, Baden-Powell dalam buku
hariannya menulis: "Lay up setiap hari. Baca Mein Kampf. Sebuah buku menakjubkan, dengan
pemikiran bagus terhadap pendidikan, kesehatan, propaganda, organisasi , dan
lainnya. – dan pemikiran dari Hitler tidak diprakterkan di dalam dirinya."[7]:550
Baden-Powell admired Benito Mussolini dalam karir awalnya sebagai
pimpinan fasis Italia.
Beberapa lambang "Terima Kasih" pada
Kepanduan paling awal memiliki simbol swastika di dalamnya.[23] Dalam biografi yang ditulis oleh Michael Rosenthal,
Baden-Powell memakai swastika karena beliau merupakan seorang simpatisan Nazi. Namun, Jeal berpendapat bahwa Baden-Powell was
ignorant of the symbol's growing association with Nazisme dan bahwa ia
menggunakan simbol tersebut untuk its centuries-old meaning of "semoga
berhasil" di India. Selain itu juga, Baden-Powell was named by the Nazis
di "The Black Book of people
to be arrested during the conquest of Britania Agung. Scouting was regarded as
a dangerous spy organisation by the Nazis.[24] Terakhir, ketika Nazi menggunakan
swastika became well-known, Kepanduan berhenti menggunakannya.
G.Karya dan
tulisan
Baden-Powell membuat lukisan dan menggambar setiap
hari dalam hidupnya. Kebanyakan memiliki karakter humoris atau informatif.[7] Beliau mempublikasikan buku dan
teks lainnya selama tahun-tahun bertugas dalam dunia militer tentang keuangan
hidup-nya dan pendidikan dirinya.[7]
Baden-Powell was regarded as an excellent storyteller.
During his whole life he told "ripping yarns" to audiences.[7] Setelah menerbitkan Scouting for
Boys, Baden-Powell kept on writing more buku pegangan dan bahan pendidikan
untuk seluruh anggota kepanduan, as well as directives for Pemimpin Kepanduan.
Pada tahun berikutnya, ia juga menulis mengenai gerakan Kepanduan dan
gagasannya for its future. He spent the last decade of kehidupannya di Afrika,
and many of his later books had African themes. Saat ini, many pages of his
field diary, complete with drawings, disimpan di Museum Kepanduan Nasional di Irving, Texas.
Karya-karya Baden Powell sebagai berikut :
Buku militer
Buku kepanduan
|
Buku lainnya
Seni patung
|
Cover pertama dari Scouting for Boys, Januari
1908
|
How do you get casino site bonus - ChoE Casino
BalasHapusHow can 샌즈카지노 you get casino site bonus? A casino 바카라 site will let you play slots from a casino site 카지노 and give you the opportunity to play their games. These bonuses can
Lucky Club Casino Site | Up to £1000 + 200 Free Spins
BalasHapusLucky Club is one of the UK's oldest established gambling sites and we would recommend you to join and luckyclub play at any Lucky Club Casino site. Rating: 4.2 · 11 votes